TINDAKAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PASIEN SKIZOFRENIA UNTUK MENURUNKAN TANDA DAN GEJALA RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

Yunisya, Mustikaputri and Zaenal, Muttaqin and Muryati, . and Desmaniarti, Z (2022) TINDAKAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PASIEN SKIZOFRENIA UNTUK MENURUNKAN TANDA DAN GEJALA RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung.

	Text 1. COVER.pdf Download (34kB)
	Text 5. Lembar Pengesahan.pdf Download (208kB)
	Text 4. Lembar Persetujuan.pdf Download (142kB)
	Text 6. ABSTRAK.pdf Download (189kB)
	Text 12. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (199kB)
	Text 13. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (526kB)
	Text 14. BAB III METODOLOGI PENULISAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (237kB)
	Text 15. BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (613kB)
	Text 16. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI.pdf Download (191kB)
	Text 17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (411kB)
	Text SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH.pdf Download (125kB)
	Text 8. DAFTAR ISI.pdf Download (193kB)

Abstract

Berdasarkan Riskesdas kejadian skizofrenia mengalami kenaikan 1,7 mil di tahun 2013 menjadi 7 mil di tahun 2018. Gejala khas yang mudah dikenali pada skizofrenia diantaranya gelisah, berbicara berlebihan, agresif dengan menunjukan perilaku kekerasan. Risiko perilaku kekerasan adalah seseorang yang menunjukkan perilaku secara verbal, fisik dan emosional yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Salah satu tindakan yang dapat digunakan untuk menurunkan RPK adalah terapi relaksasi otot progresif. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi relaksasi otot progresif untuk menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Rancangan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pemberian tindakan dilaksanakan pada dua orang pasien skizofrenia dengan risiko perilaku kekerasan. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Hasil sebelum dilakukan terapi relaksasi otot progresif kedua pasien, pada pasien 1 jumlah skor 7 (RUFA III) dan pada pasien 2 jumlah skor 9 (RUFA III). Setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif kedua pasien mengalami penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan menjadi skor 4. Kesimpulan bahwa tindakan terapi relaksasi otot progresif di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dapat menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Disarankan tindakan ini menjadi alternatif tindakan dalam asuhan keperawatan.

Actions (login required)

View Item