Fatah, Vera Fauziah and Ropi, Helwiyah and Fitria, Nita (2017) HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER LEHER RAHIM YANG MENJALANI TERAPI DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG. Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya, 1 (1). pp. 41-51. ISSN 25990055
Text
jurnal vera mitra kencana.pdf Download (367kB) |
Abstract
Wanita yang mengalami kanker leher rahim dan menjalani terapi beresiko mengalami gangguan mental emosional karena terjadi perubahan fungsi tubuh yang menyebabkan konsep dirinya menjadi negatif. Konsep diri yang negatif kemungkinan menyebabkan kualitas hidup seseorang menjadi buruk. Namun dalam beberapa kasus penyakit kronis justru didapatkan bahwa konsep diri mengalami peningkatan walaupun kualitas hidupnya mengalami penurunan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Data dianalisis dengan univariat dan bivariat. Perhitungan data univariat kualitas hidup dianalisis berdasarkan scoring dari EORTC QLQ-C30 + CX-24 dan konsep diri dianalisis berdasarkan scoring instrumen TSCS. Data bivariat dianalisis menggunakan range spearman dinyatakan bermakna jika nilai p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (38 pasien) memiliki konsep diri sangat rendah, untuk kualitas hidup hampir keseluruhan (43 pasien) berada pada kategori buruk, selain itu didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kualitas Hidup dengan besarnya hubungan adalah 0,753 (kategori kuat). Nilai hubungan masing-masing komponen konsep diri dengan kualitas hidup sebagai berikut: physical self sebesar 0,623 (kategori kuat), moral self sebesar 0,642 (kategori kuat), komponen Personal self 0,720 yang berarti dalam kategori kuat, family self sebesar 0,492 (kategori sedang). Social self sebesar 0,765 (kategori kuat). Academic/work sebesar 0,758 (kategori kuat). Semakin tinggi konsep diri seseorang maka ia akan memiliki motivasi untuk beradaptasi dengan segala perubahan, sebaliknya semakin rendah konsep diri seseorang maka semakin tidak memiliki motivasi dalam hidupnya. Kondisi tersebut akan mempengaruhi dirinya mempersepsikan kehidupan. Mengacu pada hasil penelitian bahwa social self merupakan komponen yang memiliki nilai hubungan paling tinggi dengan kualitas hidup maka disarankan bagi praktisi kesehatan ataupun rumah sakit untuk membentuk perkumpulam khusus kanker leher rahim yang menjalani terapi untuk diberi program terapi suportif, selain itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi social self pada wanita dengan kanker leher rahim yang menjalani terapi.Kata kunci : konsep diri, kualitas hidup, kanker leher rahim
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 610 Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan |
Divisions: | Jurusan Keperawatan Bandung > D IV |
Depositing User: | Mrs Lasya Nurlaeli |
Date Deposited: | 07 Jun 2021 02:26 |
Last Modified: | 08 Jun 2021 06:33 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/2093 |
Actions (login required)
View Item |