H, HASANUDDIN, AYAH and HJ. SAMIAH, IBU and SITI HADIJAH, ADIK and MOH. ABHARUDIN, ADIK (2020) SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SPUTUM BTA TERHADAP TES CEPAT MOLOKULER (TCM) PADA PASIEN YANG TERDUGA TUBERKULOSIS PARU. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES BANDUNG.
Text
Cover.pdf Download (204kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (468kB) |
|
Text
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (346kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (402kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (105kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (104kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (707kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (527kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (338kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (183kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (409kB) |
|
Text
SURAT PUBLIKASI ILMIAH SUPARTI.pdf Download (298kB) |
Abstract
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis paru (TB). Diagnosis TB membutuhkan pengujian laboratorium, salah satunya dengan pemeriksaan mikroskopis metode pewarnaan Zeihl Nelseen (ZN) pada sputum Basil Tahan Asam (BTA). Perkembangan teknologi saat ini mampu mendeteksi TB dengan cepat dan akurat yaitu dengan metode Tes Cepat Molekuler (TCM) menggunakan GeneXpert dengan molecular beacon target gen rpoB 81 bp core region yang dikode oleh lokasi aktif enzim. Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan mikroskopis sputum BTA terhadap TCM pada pasien yang terduga TB paru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftip, sedangkan desain penelitian ini adalah observasional analitik pendekatan cross sectional dengan teknik pangambilan sampel yaitu sampel acak atau random sampling sebanyak 100 sampel. Pada penelitian ini menggunakan data sekunder. Hasil penelitian untuk mendeteksi tuberkulosis paru menggunakan mikroskopis sputum BTA dengan nilai sensitivitas mikroskopis BTA sebesar 86,80%, spesifisitas 100% dan pada Uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 (P>0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara pemeriksaan mikroskopis BTA dan metode TCM, sehingga metode TCM lebih cepat dan akurat untuk diagnosis tuberkulosis paru karena didapatkan hasil nilai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi artinya metode ini mampu mendeteksi 100% pasien yang tidak terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 616 Penyakit |
Divisions: | Jurusan Teknik Laboratorium Medik > D IV |
Depositing User: | Ms. Suparti Suparti |
Date Deposited: | 26 Sep 2020 03:46 |
Last Modified: | 26 Sep 2020 03:46 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/643 |
Actions (login required)
View Item |