Mutiara, Nandini Azkiah Tsani and Retno, Dumilah (2021) Laporan Tugas Akhir Gambaran Asuhan Kebidanan Pada Ibu Usia 40 Tahun G2P1A0 Dengan Ketuban Pecah Dini Di RSUD Indramayu. Diploma thesis, Prodi Kebidanan Karawang.
Text
Halaman Cover.pdf Download (29MB) |
|
Text
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH.pdf Download (195kB) |
|
Text
Kata Pengantar.pdf Download (29MB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (29MB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (29MB) |
|
Text
BAB 6.pdf Download (29MB) |
|
Text
LAMPIRAN 1.pdf Download (29MB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (29MB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (29MB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (29MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (29MB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (29MB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (29MB) |
|
Text
LAMPIRAN 2.pdf Download (29MB) |
Abstract
ABSTRAK Pada tahun 2018 jumlah AKI di provinsi jawa barat mencapai 700 kematian ibu per 878.472 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2019 jumlah AKI di provinsi Jawa Barat menurun yaitu menjadi 684 kematian ibu per 873.575 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu di provinsi Jawa Barat yaitu perdarahan (226 jiwa) hipertensi(218 jiwa) dan Infeksi (23 jiwa), lain- lain (140 jiwa). Infeksi dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan, nifas karena pecahnya ketuban sebelum proses persalinan. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, sejak awal Januari hingga Juli 2016, kasus kematian ibu telah mencapai 43 kasus. Sedangkan jumlah kasus kematian bayi mencapai 198 kasus. Jumlah tersebut hampir mendekati jumlah kasus tersebut yang terjadi sepanjang 2015. Kasus Ketuban Pecah Dini di RSUD Indramayu masih tinggi sebanyak 872 kasus,oleh karena itu diperlukan pencegahan dan penanganan pada kasus KPD. Paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di di RSUD Indramayu tahun 2016 dapat diketahui yang paling banyak menurut paritas lebih dari 3 anak yaitu 126 kasus (46,0%),dan yang paling sedikit dengan paritas 1 anak yaitu 60 kasus (21,9% ). (Kemkes, 2017). Faktor resiko untuk terjadinya ketuban pecah dini adalah pada usia yang terlalu tua atau >35 tahun memiliki resiko kesehatan bagi ibu dan bayinya. Keadaan ini terjadi karena otot-otot dasar panggul tidak elastis lagi sehingga mudah terjadi penyulit kehamilan dan persalinan. Salah satunya adalah perut ibu yang menggantung dan serviks mudah berdilatasi sehingga dapat menyebabkan pembukaan serviks terlalu dini yang menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini. Kata kunci : Ketuban Pecah Dini
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 618 Ginekologi dan Obstetri |
Divisions: | Jurusan Kebidanan Karawang > D III |
Depositing User: | miss MUTIARA NANDINI AZKIAH TSANI |
Date Deposited: | 18 Jan 2022 03:00 |
Last Modified: | 18 Jan 2022 03:00 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/4052 |
Actions (login required)
View Item |