LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING : EFEKTIFITAS MODEL HOLISTIK INTEGRATIF (BKB, POSYANDU-PAUD) TERHADAP PELAKSANAAN PELAYANAN SDIDTK DI WILAYAH KOTA BANDUNG

Sofyana, Haris and A Waluya, Nandang and Tati, Suheti (2018) LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING : EFEKTIFITAS MODEL HOLISTIK INTEGRATIF (BKB, POSYANDU-PAUD) TERHADAP PELAKSANAAN PELAYANAN SDIDTK DI WILAYAH KOTA BANDUNG. Technical Report. Poltekkes Kemenkes Bandung. (Unpublished)

[img] Text
LAP AKHIR haris 2018.pdf

Download (196kB)

Abstract

Dalam 5 tahun terakhir, Angka Kematian Neonatal (AKN) sebesar 19/1000 kelahiran, sementara untuk Angka Kematian Pasca Neonatal (AKPN) terjadi penurunan dari 15/1000 menjadi 13/1000 kelahiran hidup, angka kematian anak balita juga turun dari 44/1000 menjadi 40/1000 kelahiran hidup. Selain itu, kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) < 2500 gram menurun dari 11,1% menjadi 10,2%. Persentase balita gizi buruk di Kota Bandung periode 2009-2013 sudah berada di bawah target yang ditetapkan menurut standar WHO (<1%). Pada tahun 2009 balita dengan gizi buruk mencapai 0,74%, dan pada Tahun 2012 menurun menjadi sebesar 0.22% serta tahun 2013 sebesar 0.17%. Upaya akselerasi perbaikan berbagai indicator kesehatan harus disertai dengan pemenuhan akses pelayanan kesehatan sampai ketingkat pelayanan primer. Pengembangan Posyandu sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat harus lebih di kembangkan. Puskesmas melalui Posyandu memiliki peran penting pemberdayaan masyarakat. Guna merealisasikan perbaikan kualitas hidup pada 1000 hari pertama kehidupan sampai pada usia balita, pemerintah memprogramkan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) anak, pada kelompok usia 0-6 tahun. Salah satu upaya pemberdayaan pembangunan kesehatan Jawa Barat adalah menguatkan peranan Posyandu sebagai lembaga swadaya masyarakat yang bersifat multi sector dan multi fungsi. Pengutan dan program ini dapat dilakukan melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Bina Keluarga Balita (BKB), Tempat Penitipan Anak (TPA), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan kelompok bermain, Program Pelayanan SDIDTK akan lebih efektif apabila dilaksanakan di Posyandu dengan melibatkan kader kesehatan sebagai program pemberdayaan masyarakat secara terintegrassi dalam program Bina Keluarga Bahagia (BKB), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tujuan penelitian ini adalah terealisasiskannya model holistic integrative peran posyandu yang optimal dalam pelaksanaan SDIDTK melalui model holistik integratif (BKBPOSYANDU-PAUD) di wilayah kota bandung. Manfaat dari penelitian ini adalah Menetapkan Program pengembangan peran Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada balita berupa pemeriksaan SDIDTK oleh kader yang terintegrasi secara holistik integrative. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan penelitian yaitu tahap eksplorasi dan penyusunan modul, tahap pelatihan kader Posyandu dan Penyusunan model, dan tahap penyusunan dan penerapan model. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai media Mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang sudah ada dan sesuai dengan social budaya masyarakat yaitu BKB, Posyandu dan TK/PAUD. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam membantu realisasi program pencapaian SDIDTK di tingkat Pusat Pelayanan Primer/Puskesmas.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 610 Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Jurusan Keperawatan Bandung > D IV
Depositing User: Mrs Lasya Nurlaeli
Date Deposited: 04 Nov 2021 03:15
Last Modified: 04 Nov 2021 03:15
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/3841

Actions (login required)

View Item View Item