Kinanthi, Sekar Ayu and Dewi, Novi Utami and Kurniawan, Entuy and Rahayu, Ira Gustira (2021) Analisis Pertumbuhan Trichophyton rubrum Pada Media Alternatif Tepung Ampas Tahu. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Text
Cover.pdf Download (50kB) |
|
Text
Lembar Persetujuan Pembimbing.pdf Download (491kB) |
|
Text
Lembar Persetujuan Penguji.pdf Download (491kB) |
|
Text
Kata Pengantar.pdf Download (89kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (41kB) |
|
Text
Bab 1.pdf Download (138kB) |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (168kB) |
|
Text
Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (225kB) |
|
Text
Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (167kB) |
|
Text
Bab 5.pdf Download (10kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (103kB) |
|
Text
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH (2).pdf Download (234kB) |
Abstract
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam mengkultur bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain. Dalam menegakkan diagnosis suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur Trichophyton rubrum perlu dilakukan kultur dengan media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Tepung ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi media alternatif pertumbuhan jamur karena memiliki kadar protein dan karbohidrat yang tinggi yang relatif murah dan mudah didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tepung ampas tahu sebagai media alternatif pertumbuhan Trichophyton rubrum. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah single dot pada media tepung ampas tahu dengan variasi konsentrasi 8%, 9%, 10%, 11%, dan 12% serta media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan secara makroskopis (mengukur diameter koloni) dan mikroskopis (hifa, mikrokonidia, dan makrokonidia). Hasil penelitian yang diperoleh berupa rata-rata diameter koloni pada media SDA sebesar 6,8 mm dan pada media tepung ampas tahu konsentrasi 8% (5,10 mm), 9% (5,15 mm), 10% (5,40 mm), 11% (5,45 mm), dan 12% (6,40 mm). Dari hasil pengamatan morfologi koloni secara mikroskopis, tidak ada perbedaan koloni yang tumbuh pada media kontrol dan media tepung ampas tahu. Pada keduanya ditemukan hifa dan mikrokonidia berbentuk tetesan air mata, tetapi tidak ditemukan makrokonidia. Hasil data pertumbuhan Trichophyton rubrum kemudian dianalisis menggunakan Uji One Way Anova. Data hasil uji didapatkan nilai signifikan (Sig.) 0,929 (p > 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variasi konsentrasi media tepung ampas tahu terhadap diameter koloni Trichophyton rubrum. Kesimpulan pada penelitian ini konsentrasi media tepung ampas tahu yang paling baik untuk pertumbuhan Trichophyton rubrum adalah konsentrasi 12%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 616 Penyakit |
Divisions: | Jurusan Teknik Laboratorium Medik > DIII |
Depositing User: | Miss SEKAR AYU KINANTHI |
Date Deposited: | 14 Oct 2022 07:58 |
Last Modified: | 14 Oct 2022 07:58 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/3460 |
Actions (login required)
View Item |