Windarti, Westi and Dermawan, Asep (2021) Penggunaan Jenis Darah yang Ditambahkan Pada Agar Darah Terhadap Pertumbuhan Streptococcus pyogenes. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Text
Cover.pdf Download (190kB) |
|
Text
Scan Lembar Persetujuan dan Pengesahan.pdf Download (786kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (188kB) |
|
Text
Kata Pengantar.pdf Download (402kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (200kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (307kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (375kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (348kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (422kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (183kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (417kB) |
|
Text
Scan Surat Pernyataan Publikasi Ilmiah.pdf Download (357kB) |
Abstract
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi invasif adalah Streptococcus pyogenes karena dapat menyebabkan faringitis, penyakit jantung rematik, demam rematik, impetigo, dan infeksi piogenik. Gold standar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh S. pyogenes adalah dengan menggunakan kultur pada agar darah domba. Di beberapa Negara berkembang, darah domba cenderung sulit didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis darah selain darah domba yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam agar darah untuk menumbuhkan S. pyogenes dengan baik. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. S. pyogenes diisolasi pada Agar Darah Domba (ADD), Agar Darah Defibrinasi (ADDef), dan Agar Darah Manusia yang Dicuci (ADMc). Hasil penelitian didapatkan berdasarkan perbandingan rerata jumlah koloni, diameter koloni, dan diameter zona hemolisis yang terbentuk pada masing-masing media tumbuh. Jumlah koloni pada ADD (219 x 102 CFU/ml) lebih banyak daripada ADDef (38x 102 CFU/ml) dan ADMc (146 x 102 CFU/ml) (p=0,000). Diameter koloni pada ADD (1,23±0,18 mm) tidak jauh berbeda dengan ADMc (1,08±0,12 mm ; p=0,126), sedangkan pada ADDef (0,83±0,11 mm) lebih kecil daripada ADD (p=0,000) dan ADMc (p=0,003). Diameter zona hemolisis pada ADD (1,73±0,25 mm) lebih besar ADDef (0,31±0,20 mm) dan ADMc (0,97±0,13 mm) (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah darah domba merupakan bahan tambahan pada agar darah yang paling baik untuk digunakan sebagai media tumbuh S. pyogenes. Selain itu, penggunaan darah manusia yang dicuci sebagai bahan tambahan agar darah juga dapat memperbaiki pola pertumbuhan S. pyogenes dari segi jumlah koloni, diameter koloni, serta diameter zona hemolisis apabila dibandingkan dengan penggunaan darah defibrinasi. Kata kunci : Penyakit infeksi, Streptococcus pyogenes, agar darah, darah domba, darah defibrinasi, darah manusia yang dicuci
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QR Microbiology |
Divisions: | Jurusan Teknik Laboratorium Medik > DIII |
Depositing User: | Miss WESTI WINDARTI |
Date Deposited: | 14 Oct 2022 07:39 |
Last Modified: | 14 Oct 2022 07:39 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/2975 |
Actions (login required)
View Item |