Agustiyowati, Tri Hapsari Retno (2010) Hubungan Antara Kebugaran Jasmani dengan Konsentrasi, ketelitian dan Waktu Reaksi Pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Setelah Perkuliahan 5 jam dan 10 Jam. Jurnal Kesehatan Kartika,Hubungan Antara Kebugaran Jasmani dengan Konsentrasi, ketelitian dan Waktu Reaksi Pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Setelah Perkuliahan 5 jam dan 10 Jam, 5 (9). pp. 19-31. ISSN 1907-3879
Text
8. Hubungan Kebugaran.pdf Download (1MB) |
Abstract
Efisiensi waktu perkuliahan merupakan tujuan proses pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat mempergunakan sisa waktunya untuk melakukan kegiatan lain yang produktif. Untuk melaksanakan waktu perkuliahan yang panjang tentunya perlu didukung kebugaran jasmani (VO2 max) yang baik, karena VO2 max yang baik akan menghambat timbulnya kelelahan, sehingga mahasiswa masih tetap bisa berkonsentrasi, memiliki ketelitian dan merespon terhadap stimulus dengan cepat. Penelitian ini dilakukan dengan subjek sejumlah 30 mahasiswa dengan karakteristik fisik sebagai berikut: Rata-rata usia 19.26667±0.583292 tahun, rata-rata berat badan 51.46667±7.285949 kilogram, rata-rata tinggi badan 158.70±5.180534 centimeter, rata-rata Indek Masa Tubuh 20.36667±2.385059. Penelitian ini menggunakan rancangan regresi korelasi sederhana (simple regresi corelation) dan menggunakan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang cukup erat antara kebugaran jasmani (VO2 max) dengan konsentrasi setelah perkuliahan 5 jam (R= -0.760476) dan 10 jam (R= -0.689504), artinya makin tinggi VO2 max waktu yang diperlukan untuk konsentrasi menyelesaikan tugas makin singkat. Antara VO2 max dengan ketelitian setelah perkuliahan 5 jam (R=0.661500) dan 10 jam (R=0.722225) juga terdapat hubungan positif yang cukup erat, artinya makin tinggi VO2 max maka banyaknya angka yang dijumlahkan dengan benar makin banyak. Demikian pula terdapat hubungan negatif yang cukup erat antara VO2 max dengan waktu reaksi suara setelah perkuliahan 5 jam (R=-0.756398) dan 10 jam (R=-0.649911) serta terdapat hubungan negatif yang cukup erat pula antara VO2 max dengan waktu reaksi cahaya setelah perkuliahan 5 jam (R=-0.726028) dan 10 jam (R=-0.682780), hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi VO2 max maka waktu yang diperlukan untuk merespon stimulus makin singkat. Konsentrasi setelah perkuliahan 5 jam dan 10 jam tidak berbeda secara signifikan (t-hitung<t-tabel, 0.0096<1.7), ketelitian setelah perkuliahan 5 jam dan 10 jam juga tidak berbeda secara signifikan (t-hitung<t-tabel, 0.024<1.7), demikian pula halnya dengan waktu reaksi suara tidak berbeda secara signifikan setelah perkuliahan 5 jam dan 10 jam (t-hitung<t-tabel, 0.039<1.7) serta waktu reaksi cahaya setelah perkuliahan 5 jam dan 10 jam juga tidak berbeda secara signifikan ( t-hitung<t-tabel, 0.009<1.7). Kesimpulan penelitian ini bahwa kebugaran jasmani yang ditunjukkan oleh VO2 max ya lebih baik ternyata menjamin konsentrasi, ketelitian dan waktu reaksi suara maupun cahaya yang lebih baik, serta perkuliahan 5 jam dan 10 jam ternyata tidak mempengaruhi konsentrasi, ketelitian maupun waktu reaksi suara maupun cahaya. Kata Kunci: Kebugaran Jasmani (VO2 max), Konsentrasi, Ketelitian, Waktu Reaksi
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 614 Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Jurusan Keperawatan Bandung > D III |
Depositing User: | Miss Tri Hapsari Retno Agustiyawati |
Date Deposited: | 22 Nov 2020 15:02 |
Last Modified: | 22 Nov 2020 15:02 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/1867 |
Actions (login required)
View Item |