Ardiani Septiati, Yoshephina and Wahyudin, Dindin (2021) LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDAGANG MAKANAN GORENGAN DENGAN MODEL PENYARING MINYAK JELANTAH BERBASIS ZEOLIT DAN SARI MENGKUDU DI TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASIRKALIKI KELURAHAN PASIR KALIKI KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI. JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG. (Unpublished)
Text
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDAGANG MAKANAN GORENGAN DENGAN MODEL PENYARING MINYAK JELANTAH.pdf Download (660kB) |
Abstract
Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi merupakan daerah padat penduduk. Masyarakatnya memiliki aktifitas yang tinggi, disamping itu wilayah ini merupakan tempat/lingkungan ocial kan dari sekolah dasar dan Perguruan tinggi. Masyarakat, murid sekolah dasar ,guru dan mahasiswa serta karyawan sangat mengantungkan kebutuhan akan makanan jajanan dan makanan untuk makan selama 8 jam bekerja. Hal ini mendorong masyarakat sekitar menyediakan makanan jajanan dan makanan lainnya. Aktifitas pendidikan dan perkantoran serta masyarakat sendiri mendorong banyaknya usaha pedagang makanan, diantaranya makanan gorengan.Pengetahuan dan Prilaku pedagang makanan gorengan masih sangat kurang dalam cara menggunakan minyak untuk menggoreng. Hal ini memberikan risiko yang besar terhadap kesehatan karena sebagian besar masyarakat mengkonsumsi makanan gorengan. Tim PKM akan melakukan kegiatan Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi merupakan daerah padat penduduk. Masyarakatnya memiliki aktifitas yang tinggi, disamping itu wilayah ini merupakan tempat/lingkungan pendidikan dari sekolah dasar dan Perguruan tinggi. Masyarakat, murid sekolah dasar ,guru dan mahasiswa serta karyawan sangat mengantungkan kebutuhan akan makanan jajanan dan makanan untuk makan selama 8 jam bekerja. Hal ini mendorong masyarakat sekitar menyediakan makanan jajanan dan makanan lainnya.Selain itu lingkungan gununung batu kelurahan Pasirkaliki sangat erat dengan keberadaan transportasi delman, jika diperhatikan kotoran dari kuda selama menarik pedati tidak jarang berrceceran disepanjang jalan yang dilewati. Tempat pengolahan makanan di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara, letaknya dari kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan sekitar 100-600 m, apabila ditempuh dengan kendaraan roda 2 sekitar 3-15 menit. Keadaan masyarakatnya beragam dari mulai tingkat pendidikan, sosial ekonomi, mata pencaharian. Tingkat pendidikan masyarakat mulai dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi, sosial ekonominya rendah, menengah dan tinggi, sedangkan mata pencaharian masyarakat terdiri dari pedagang, PSN, buruh pabrik dan wiraswasta, agama yang dianut sebagian besar adalah agama Islam. . Prilaku Pengulangan penggorengan pada pedangang dapat mencapai 10-20 kali dalam satu periode penggorengan. Asmau,dkk(2016) menyatakan sebanyak 65,7% pedagang tidak mengganti minyak goreng dari buka warung hingga tutup warung dan tidak seorang pedagangpun yang mengganti minyak setelah digunakan menggoreng 3 kali. Minyak goreng yang masih tersisa, digunakan menggorengan pada hari berikutnya dengan ditambahkan minyak segar. Hal ini dapat mempengaruhi bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah dan Sifat Organoleptik makanan yang digoreng. Berdasarkan penelitian uji kualitas ketahanan minyak goreng curah dan kemasan yang dilakukan, pada penggorengan selama 10 jam menghasilkan kenaikan asam lemak bebas > 0,5% yang menunjukan minyak tidak dapat digunakan lagi (Budiyanto dkk, 2010) dan menghasilkan akumulasi kenaikan radikal bebas dari radikal bebas yang sudah ada dan radikal bebas setelah pemanasan (Sri Murni dkk, 2012). Menurut Asri, (2013) bahwa kadar asam lemak bebas dari minyak kemasan sebesar 0,026% menjadi 0,64% Berdasarkan hal tersebut kami ingin melakukan pengabdian masyarakat di tempat pengolahan makanan dengan cara memberikan penyuluhan, pelatihan, pendampingan, memotivasi, menyadarkan dan penjamah makanan, warung nasi dan tempat pengolahan makanan untuk melakukan upaya mengolah minyak jelantah.Metoda yang digunakan adalah survei pendahuluan, koordinasi dengan aparat daerah setempat, sosialisasi dengan aparat daerah , pelatihan serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil kerja tim pokja. Rencana kegiatan : tahap persiapan meliputi: survei pendahuluan terhadap mitra 1 dan 2, pengurusan surat ijin, persiapan materi penyuluhan dan modul pelatihan, persiapan alat dan bahan serta sarana lainnya yang diperlukan.Tahap pelaksanaan koordinasi dengan mitra 1 dan 2, sosialisasi dengan mitra 1 dan 2, penyuluhan terhadap masyarakat, pelatihan dan pendampingan, pembuatan alat penyaring minyak jelantah. Tahap akhir monitoring dan evaluasi penggunaan dan pemeliharaan alat.Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 10 bulan dari persiapan , pelaksanaan, monitoring, pembuatan laporan dan seminar akhir. Simpulan dari kegiatan ini didapatkan ada perubahan pengetahuan mitra tentang penggunaan minyak goring jelantah dan pengolahannya yang semula rata-rata nilai pengetahuan 48 menjadi 70setelah kegiatan penyuluhan. Luaran lain yang dihasilkan berupa booklet, memanfaatkan bahan likal untuk mengolah minyak dengan syarat khusus, luaran artikel.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 613.5 Ilmu Kesehatan di Lingkungan Buatan, Ilmu Kesehatan Lingkungan |
Divisions: | Jurusan Kesehatan Lingkungan > D IV |
Depositing User: | Mrs YOSEPHINA ARDIANI SEPTIATI |
Date Deposited: | 16 Oct 2024 01:14 |
Last Modified: | 16 Oct 2024 01:14 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/13246 |
Actions (login required)
View Item |