PEMBERDAYAAN REMAJA MENUJU REMAJA SEHATI (SEHAT, BAHAGIA DAN PRODUKTIF) DI DESA SUKAMAJU WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG

Supriadi, Supriadi and Susi Susanti, S.Kp, M.Kep, Susi PEMBERDAYAAN REMAJA MENUJU REMAJA SEHATI (SEHAT, BAHAGIA DAN PRODUKTIF) DI DESA SUKAMAJU WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG. PEMBERDAYAAN REMAJA MENUJU REMAJA SEHATI (SEHAT, BAHAGIA DAN PRODUKTIF) DI DESA SUKAMAJU WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG.

[img] Text
1c40jMcp0_YtdGD0ZtUCV5fuu5Ps4p6dr

Download (282kB)

Abstract

Jumlah remaja sebagai generasi milenial yang cukup besar merupakan potensi yang memerlukan pengelolaan secara terencana, terstruktur dan sistematis agar dapat bermanfaat menjadi modal pembangunan bangsa. Pusdatin Kemenkes RI menyebutkan pada Tahun 2021 remaja berusia 10-19 tahun berjumlah 45,93 juta jiwa dari total penduduk 270.203.917, atau 17%. Remaja saat ini akan menjadi bagian dari generasi emas Indonesia, generasi yang pada tahun 2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka, akan berusia antara 35-45 tahun. Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Pola karakteristik pesatnya tumbuh kembang ini menyebabkan remaja dimanapun ia menetap, mempunyai sifat khas yang sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Sifat tersebut dihadapkan pada ketersediaan sarana di sekitarnya yang dapat memenuhi keingintahuan tersebut. Keadaan ini sering kali mendatangkan konflik batin dalam diriya. Apabila keputusan yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan jatuh ke dalam perilaku berisiko dan mungkin harus menanggung akibat lanjutnya dalam bentuk berbagai masalah kesehatan fisik dan psikososial, yang bahkan mungkin harus ditanggung seumur hidupnya. Pada awal dekade yang lalu penyalahgunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropik dan Zat adiktif lainnya) pada remaja belum semarak seperti saat ini dan infeksi HIV/AIDS masih amat langka. Perilaku seksual berisiko di kalangan remaja belum terungkap dalam angka yang menghawatirkan. Kesehatan remaja pada masa itu belum menjadi prioritas. Keadaan tersebut berangsur berubah, terjadi kecenderungan peningkatan perilaku tidak sehat pada remaja. Hasil survei pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa sekitar 0,9% remaja perempuan merokok, 4,4% mengkonsumsi minuman beralkohol dan 0,2% menggunakan obat-obatan terlarang, sedangkan pada laki-laki 55,2% merokok, 37% mengkonsumsi minuman beralkohol dan 4,8% menggunakan obat-obatan terlarang. Selanjutnya 1,5% remaja perempuan yang belum menikah pernah melakukan hubungan seksual, dan lakilaki 7,6%. (BKKBN, BPS, Kemenkes, USAID, Juli 2018). Sementara itu dari hasil beberapa survei dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah.

Item Type: Article
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 614 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Divisions: Jurusan Keperawatan Bandung > Profesi NERS
Depositing User: Ms. Agum Megaliani Rahayu S.S.I
Date Deposited: 21 Sep 2024 15:27
Last Modified: 21 Sep 2024 15:27
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/13181

Actions (login required)

View Item View Item