Erlanda Fikri, Dr.Elanda Fikri,S.K.,M.Kes and irmawati, irma and Nandang, Waluya Penerapan Metode Daur Ulang Sampah B3 Rumah Tangga Infeksius Dengan Pendekatan Life Cycle Assessment Melalui Pemberdayaan Masyarakat. Penerapan Metode Daur Ulang Sampah B3 Rumah Tangga Infeksius Dengan Pendekatan Life Cycle Assessment Melalui Pemberdayaan Masyarakat.
Text
1ivN3o5DiZE3BpaMWchXhZhv-xfTyZY6A Download (271kB) |
Abstract
Prevalensi penyakit infeksi di Kabupaten Bandung masih sangat tinggi, tahun 2020 tercatat 30.954 kasus diare yang ditangani untuk semua usia atau sebesar 38,06 % dari target penemuan diare di Kabupaten Bandung. Faktor lingkungan penanganan sampah rumah tangga yang tidak tepat berpengaruh terhadap 83,3% prevalensi diare. Tujuh puluh sembilan persen timbulan sampah rumah tangga adalah sampah B3 RT infeksius dan merupakan hal yang sangat perlu perhatian. Penanganan sampah B3 RT infeksius dengan menerapkan perilaku PHBS di Desa Bojongsoang Kabupaten Bandung saat ini belum optimal, sehingga diharapkan Program Pengembangan Desa Sehat (PPDS) Poltekkes Bandung ini dapat mengatasi masalah tersebut. Metode yang dilaksanakan adalah mengetahui timbulan sampah B3 RT infeksius yang dihasilkan masyarakat sehingga dapat ditentukan penanganan dampaknya menggunakan pendekatan Life Cycle Assesment (LCA). Dampak sampah B3 RT infeksius di Desa Bojongsoang Kabupaten Bandung akan teratasi melalui pemberdayaan masyarakat menggunakan metode workshop, pelatihan dan pendampingan tentang penanganan sampah B3 RT infeksius. Implementasi teknologi daur ulang dan pirolysis pada sampah B3 RT infeksius yang dihasilkan akan menjadikan sampah B3 RT infeksius menjadi sampah non B3 RT yang lebih bernilai ekonomis. Masyakarat yang telah mengikuti workshop akan mempunyai pengetahuan yang lebih tentang sampah B3 RT infeksius dan penanganan yang tepat. Pelatihan yang diberikan akan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pemilahan dan pewadahan sampah B3 RT infeksius secara tepat, sehingga perilaku PHBS dapat diterapkan untuk meningkatan kesehatan lingkungan. Hal tersebut diharapkan mampu menurunkan angka kesakitan penyakit infeksi seperti diare pada masyarakat. Penanganan sampah B3 RT infeksius oleh masyarakat, akan menghasilkan sampah non B3 RT yang lebih bernilai. Kesadaran masyarakat terhadap hal tersebut akan memberikan pemahaman terhadap penanganan sampah B3 rumah tangga infeksius. Sehingga Poltekkes Kemenkes Bandung berinisiasi mendirikan bank sampah B3 RT infeksius melalui Bumdes. Tahap selanjutnya, Tim PPDS akan melakukan kemitraan dengan LMS Bank Sampah Bersinar sebagai penerima dan pembeli sampah B3 RT infeksius yang dihasilkan masyarakat.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 614 Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Jurusan Keperawatan Bandung > Profesi NERS |
Depositing User: | Ms. Agum Megaliani Rahayu S.S.I |
Date Deposited: | 21 Sep 2024 02:29 |
Last Modified: | 21 Sep 2024 02:29 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/13172 |
Actions (login required)
View Item |