Aplikasi Hasil Penelitian: Edukasi Pencegahan Keputihan pada Remaja Dengan Penggunaan Kain Pengering Berbahan Charcoal di Wilayah Puskesmas Garuda

Wardani, Sri Wisnu and Fatimah, Yulia Ulfah and Pascawati, Riana (2021) Aplikasi Hasil Penelitian: Edukasi Pencegahan Keputihan pada Remaja Dengan Penggunaan Kain Pengering Berbahan Charcoal di Wilayah Puskesmas Garuda. Project Report. Poltekkes Kemenkes Bandung, Bandung. (Unpublished)

[img] Text
LAPORAN_AKHIR_PKM_CHARCOAL_SRI WISNU DAN TIM_2021.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kesehatan remaja merupakan salah satu aspek penting dalam siklus kehidupan remaja dimana pada masa ini merupakan periode pembentukan awal perilaku hidup sehat. Masalah kesehatan reproduksi remaja yang sering ditemukan yaitu keputihan. Azizah (2015) menjelaskan bahwa remaja lebih berisiko mengalami keputihan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa remaja putri yang berumur 15-24 tahun (31,8%) mengalami keputihan. Mokodangan (2015%) menyatakan bahwa remaja memiliki risiko tinggi mengalami keputihan patologis, dimana sebanyak 52% remaja memiliki perilaku buruk dalam pencegahan keputihan, 10% remaja sering menggunakan produk pembersih organ kewanitaan, serta 17,59% tidak mengeringkan genitalia eksterna setelah buang air kecil atau buang air besar menggunakan tisu atau handuk kering. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan keputihan yang dialami remaja dengan penggunaan pembalut berbahan dasar charcoal. Charcoal telah diaplikasikan dalam bidang medis sebagai bahan antibakteri, penawar racun dalam kasus keracunan akut dan kelebihan dosis obat, serta mencegah infeksi kulit. Charcoal merupakan bahan yang telah lama digunakan karena memiliki kapasitas adsorpsi yang tinggi dan telah digunakan di bidang kesehatan karena memiliki sifat antibakteri. Bahan charcoal efektif mengurangi jumlah bakteri secara menyeluruh mulai dari menit ke-30. Pada bidang kesehatan, charcoal sering digunakan sebagai pengobatan untuk menurunkan kadar kolestrol, mengobati keracunan, dan mengurangi gas pada saluran pencernaan. Secara umum, charcoal tidak beracun dan aman bila tertelan. Charcoal memiliki permukaan yang tajam dan struktur internal yang berpori. Permukaan yang tajam dapat memberikan efek tusukan pada dinding sel bakteri sehingga mengakibatkan kematian bakteri atau terhambatnya pertumbuhan bakteri. Mekanisme adsorpsi fisik menyebabkan bakteri tertarik dan melekat pada membran permukaan charcoal melalui ikatan non kovalen: ikatan hidrogen, gaya van der Waals, dan ikatan elektrostatis

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 618 Ginekologi dan Obstetri
Divisions: Jurusan Kebidanan Bandung > D III
Depositing User: miss Kurniaty Ulfah
Date Deposited: 08 Oct 2024 06:43
Last Modified: 08 Oct 2024 06:43
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/10179

Actions (login required)

View Item View Item