PKM Edukasi Perilaku Cuci Tangan pada Ibu Menyusui Ditengah Mewabahnya Virus Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Padasuka Kota Cimahi

Sariaty, Saur and Yulinda, Yulinda and Widaningsih, Neneng (2021) PKM Edukasi Perilaku Cuci Tangan pada Ibu Menyusui Ditengah Mewabahnya Virus Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Padasuka Kota Cimahi. Project Report. Poltekkes Kemenkes Bandung, Bandung. (Unpublished)

Text Laporan Akhir_PKM2021_Saur Sariaty_Kebidanan Bandung (1).pdf Download (1MB)

Abstract

Salah satu upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah mencuci tangan dengan sabun. Tangan yang terkontaminasi merupakan kunci utama penyebaran kuman. Tangan adalah media utama penularan kuman penyebab penyakit. Peningkatan kebersihan tangan merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi penyebaran diare (Rahmawati Rifai, 2016). Strategi Menghadapi Pandemi Covid-19 yaitu Perlawanan Menggunakan senjata mematikan Covid19 seperti Sabun dan Desinfektan, Pertahanan : Melindungi dengan cara Peningkatan Imunitas: Iman, Gizi, Vitamin, Olah raga, PHBS serta Penghindaran Menghindari risiko Tertular, Memutus rantai Transmisi yaitu dengan cara Jaga Hati, Jaga jarak aman (sosial dan Fisik), Hindari Kerumunan. Pemerintah gencar menyusun rencana untuk menghadapi virus pandemi global ini. Terdapat dua cara yang menjadi kunci pengendalian penularan COVID-19 yang dapat dilakukan masyarakat adalah menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Mencuci tangan dengan sabun mencegah penularan virus Covid-19. Kandungan sabun terbukti secara klinis mampu membunuh bakteri, virus, dan kuman penyakit. Mencuci tangan dengan sabun adalah langkah dasar yang paling mudah dan aman untuk melindungi diri dari virus dan merupakan anjuran dari WHO. Virus Covid-19 bisa berada di mana saja, menempel di benda-benda yang ada di sekitar kita. Cara yang paling efektif untuk mencegah penularan virus tersebut adalah dengan sering mencuci tangan pakai sabun. Beberapa faktor diantaranya yaitu pengetahuan dan sikap (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan merupakan keluaran dari proses sensoris utamanya mata dan telinga terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap objek atau stimulus yang berasal dari dalam maupun dari luar dan manifestasinya tidak dapat dilihat langsung, namun hanya bisa ditafsirkan oleh perilaku yang tertutup tersebut (Sunaryo, 2014). Pengetahuan dan sikap terhadap cuci tangan dapat mempengaruhi seseorang untuk mau dan mampu melakukan perilaku cuci tangan tersebut. Hygiene perlu dilakukan oleh ibu sebelum memberikan ASI kepada bayi usia 0-6 bulan yang terdiri dari 2 langkah penting yaitu mencuci tangan menggunakan sabun dan perawatan payudara. Perilaku hygiene bertujuan untuk menjaga kebersihan diri. Hygiene yang tidak dilakukan secara baik dan benar dapat menyebabkan bayi 0-6 bulan mudah terserang penyakit. Tujuan PKM ini adalah membentuk kelompok kader dan kel Ibu menyusui yang memiliki perilaku Peduli cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui bayinya Melalui kegiatan ini diharapkan lebih banyak ibu menyusui yang sadar akan perilaku mencuci tangan dengan baik, sehingga dapat mencegah bertambahnya angka kejadian covid-19 yang tertular kepada bayinya. Materi yang disampaikan meliputi Pentingnya cuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir sebelum dan sesudah menyusui untuk memutuskan rantai penularan terutama virus covid-19, pengetahuan tentang virus covid -19. Rencana kegiatan diawali dengan penjajagan, perijinan, sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi. Rencana kegiatan dilaksanakan dalam kurun waktu 2 semester, dengan 7 kali pertemuan tiap semester pada 2 mitra. Kegiatan PKM ini akan melibatkan sekurang-kurang nya 6 mahasiwa.

Actions (login required)

View Item