Apriliani, Fildza and Nurhayati, Betty and Noviar, Ganjar and Hayati, Eem (2024) PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN STATUS SEKRETOR PADA SPESIMEN SALIVA DAN URIN METODE AGLUTINASI INHIBISI. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Text
Cover.pdf Download (201kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (126kB) |
|
Text
Lembar Persetujuan.pdf Download (132kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (275kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (242kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (178kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (741kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (318kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (307kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Download (168kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (236kB) |
|
Text
Surat Pernyataan Scan.pdf Download (193kB) |
Abstract
Sekretor merupakan kemampuan individu mensekresi antigen ABH ke cairan tubuh lainnya selain darah. Saliva dan urin merupakan cairan tubuh yang dapat digunakan untuk pemeriksaan status sekretor. Saliva mengandung glikoprotein yang disebut musin yang membawa spesifitas golongan darah (antigen ABH). Enzim fucosyltransferase merupakan enzim yang mensintesis antigen ABH di saluran cerna dan sekresi, sehingga urin juga dapat digunakan untuk pemeriksaan status sekretor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan titer status sekretor pada saliva dan urin. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Pada penelitian ini digunakan saliva pagi dan urin pagi dari individu yang sama yang bergolongan darah A sebanyak 26 responden menggunakan metode aglutinasi inhibisi. Pada saliva diperoleh titer status sekretor minimum 1/2 dan titer maksimum 1/256. Pada saliva diperoleh titer 1/2 sebanyak 9 orang (34,61 %), titer 1/4 sebanyak 5 orang (19,23 %), titer 1/8 sebanyak 3 orang (11,53 %), titer 1/16 sebanyak 5 orang (19,23 %), titer 1/32 sebanyak 1 orang (3,84 %), titer 1/64 sebanyak 2 orang (7,69 %) dan titer 1/256 sebanyak 1 orang (3,84 %). Sedangkan pada urin diperoleh titer status sekretor minimum 0 (non sekretor), titer maksimum 1/64. Pada urin diperoleh titer 0 (non sekretor) sebanyak 14 orang (53,84 %), titer 1/2 sebanyak 3 orang (11,53 %), titer 1/4 sebanyak 5 orang (19,23 %), titer 1/8 sebanyak 1 orang (3,84 %), titer 1/16 sebanyak 2 orang (7,69 %) dan titer 1/64 sebanyak 1 orang (3,84 %). Hasil penelitian dilakukan uji Wilxocon didapatkan nilai Sig. 0,000 (Sig. <0,005). Dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna antara titer status sekretor menggunakan spesimen saliva dan urin. Kata Kunci : Status Sekretor, Saliva, Urin, Titer
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 610 Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan |
Divisions: | Jurusan Teknik Laboratorium Medik > DIII |
Depositing User: | Ms. FILDZA APRILIANI |
Date Deposited: | 05 Aug 2024 01:21 |
Last Modified: | 05 Aug 2024 01:21 |
URI: | http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/11937 |
Actions (login required)
View Item |