Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksual pada Remaja Tunanetra

Ulfah, Kurniaty and Widayani, Wiwin (2022) Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksual pada Remaja Tunanetra. NEM - Anggota IKAPI. ISBN 978-623-423-305-6

[img] Text
EBOOK EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL-.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Mengapa pendidikan kesehatan reproduksi penting bagi remaja tunanetra? Lebih dari satu milyar wanita dan pria juga anak laki-laki dan perempuan yang mengalami disabilitas di seluruh dunia. Individu dengan ketidakmampuan tertentu (disabilitas) memiliki tantangan yang signifikan untuk berpartisipasi dalam seluruh sektor kehidupan sosial, ekonomi, sosial budaya, dan politik. Hambatan fisik, sosial, hukum, dan terus berlanjut dalam hal akses pendidikan, perawatan kesehatan termasuk dalam hal ini kesehatan reproduksi dan seksual, kesempatan mendapat pekerjaan, kehidupan berkeluarga dialami oleh penyandang disabilitas di seluruh dunia.1 Di seluruh dunia, estimasi jumlah peyandang disabilitas yang berumur antara 10 hingga 24 tahun adalah sebesar 180 sampai 200 juta orang. Remaja dan orang muda penyandang disabilitas tentunya mempunyai cita-cita dan keinginan, kemauan dan minat, serta harapan untuk kehidupan mereka di masa depan. Namun, remaja dan orang muda dengan disabilitas mengalami ketidakberuntungan sosial secara terus menerus akibat adanya diskriminasi, stigma dan prasangka dalam masyarakat,1 Individu dengan disabilitas berada pada risiko yang tinggi untuk mendapat kekerasan dibandingkan dengan individu tanpa disabilitas. Remaja dengan disalibilitas yang berada pada rentang usia 11-17 tahun sering mengalami - 1 - 2| Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksual pada Remaja Tunanetra kekerasan2. Masalah kekerasan seksual pada para penyandang disabilitas juga lebih besar, terutama pada remaja3. Selain itu, program edukasi seks umumnya jarang didapatkan oleh para remaja dan orang dewasa dengan disabilitas4. Sebagaimana dinyatakan dalam konvensi PBB terkait hak penyandang disabilitas atau Convention on the Rigths of Persons with Disabilities (CRPD), penyandang disabilitas berhak untuk sejajar dengan individu lain untuk mengakses perawatan kesehatan reproduksi. Banyaknya praduga tentang individu dengan disabilitas bersifat aseksual tidaklah betul. Para penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam aspek seksualitas dan kesuburan5. Berdasarkan hasil penelitian, individu dengan disabilitas juga aktif secara seksual6. Oleh sebab itu, edukasi kesehatan reproduksi dan seksual merupakan hal yang cukup penting agar penyandang disabilitas dapat menjalani kehidupan reproduksi dan seksual dalam kondisi yang sehat dan berkualitas.

Item Type: Book
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 610 Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan
600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 618 Ginekologi dan Obstetri
Divisions: Jurusan Kebidanan Bandung > D III
Depositing User: miss Kurniaty Ulfah
Date Deposited: 24 Jun 2022 02:18
Last Modified: 24 Jun 2022 02:18
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/4776

Actions (login required)

View Item View Item