PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RISIKO DI LABORATORIUM PEMERIKSAAN COVID-19 POLTEKKES KEMENKES KOTA BANDUNG

Ira Gustira Rahayu, Ira and Sonny Feisal, Sonny and Entuy Kurniawan, Entuy Kurniawan and Regina Amelinda, Regina Amelinda (2021) PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RISIKO DI LABORATORIUM PEMERIKSAAN COVID-19 POLTEKKES KEMENKES KOTA BANDUNG. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Kota Bandung.

[img] Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (29kB)
[img] Text
6. HALAMAN DAFTAR ISI.docx

Download (10kB)
[img] Text
7. HALAMAN DAFTAR TABEL.docx

Download (7kB)
[img] Text
2. HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (732kB)
[img] Text
3. HALAMAN ABSTRAK.pdf

Download (372kB)
[img] Text
4. HALAMAN KATA PENGANTAR.pdf

Download (250kB)
[img] Text
5. HALAMAN PERSEMBAHAN.pdf

Download (173kB)
[img] Text
8. HALAMAN DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (426kB)
[img] Text
9. HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (560kB)
[img] Text
10. HALAMAN BAB 1.pdf

Download (350kB)
[img] Text
11. HALAMAN BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
12. HALAMAN BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (442kB)
[img] Text
13. HALAMAN BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (749kB)
[img] Text
14. HALAMAN BAB 5.pdf

Download (396kB)
[img] Text
15. HALAMAN DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (194kB)
[img] Text
16. HALAMAN LAMPIRAN.pdf

Download (489kB)
[img] Text
Surat Pernyataan Publikasi Ilmiah.pdf

Download (476kB)

Abstract

Ditengah pandemi, peran ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) saat ini menjadi salah satu garda terdepan dalam penegakan diagnosa COVID-19. Masih Tingginya kasus sebaran COVID-19 menempatkan tenaga kesehatan pada risiko terpapar COVID-19. Risiko ini bisa terjadi di fasilitas layanan kesehatan yang menjadi rujukan penanganan COVID- 19. Hingga Per tanggal 22 september 2020, dilaporkan kasus ATLM yang terinfeksi COVID-19 sejumlah 492 jiwa dan 4 jiwa diantaranya dilaporkan meninggal (PATELKI, 2020). Kewajiban penerapan K3 untuk melindungi para pekerjanya diatur pada undang-undang nomor 23 tahun 1992 menjelaskan bahwa setiap tempat kerja harus melaksanakan kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya. Maka dari itu peneliti merasa diperlukan penilaian risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyait akibat kerja. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan matriks risiko dan melakukan wawancara serta observasi. Pengolahan data dilakukan secara manual berdasarkan hasil observasi dan wawancara menggunakan instrumen lembar Job Safety Analysis, pedoman wawancara dan dokumentasi gambar. Analisis data menggunakan standar AS/NZS 4360:2004 untuk melihat tingkat peluang, konsekuensi dan pajanan dalam sebuah tabel risiko. Total hasil identifikasi bahaya dari setiap sub-unit adalah 21 potensi bahaya yang dapat bersumber dari prosedur, manusia, lingkungan dan peralatan. Pada sub unit Penanganan spesimen ditemukan 4 bahaya biologis dengan risiko tinggi, bahaya fisik dengan risiko sedang, dan bahaya elektrik dengan risiko sedang. Pada sub unit Ekstraksi ditemukan 7 bahaya biologis dengan 6 risiko dan bahaya ergonomics dengan risiko sedang. Pada sub unit RT PCR ditemukan bahaya ergonomis dengan risiko tinggi dan bahaya elektrik dengan risiko tinggi, sementara pada sub unit data ditemukan bahaya biologis dengan risiko tinggi dan bahaya fisik dengan risiko tinggi. Rekomendasi pengendalian yang diberikan berdasarkan hirarki pengendalian yaitu eliminasi, engineering control, administrative control dan alat pelindung diri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 610 Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan
Divisions: Jurusan Teknik Laboratorium Medik > D IV
Depositing User: Miss REGINA AMELINDA
Date Deposited: 14 Oct 2022 08:34
Last Modified: 14 Oct 2022 08:34
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/4039

Actions (login required)

View Item View Item