LAPORAN AKHIR PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) : LAPORAN ALKHIR UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENCEGAHAN BULLYING DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Kusmiati, Sri and Avianti, Nani and Desmaniarti, Desmaniarti (2019) LAPORAN AKHIR PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) : LAPORAN ALKHIR UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENCEGAHAN BULLYING DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG. Project Report. Poltekkes Kemenkes Bandung. (Unpublished)

[img] Text
SRI KUSMIATI_Lap.AKHIR IbM 2019.pdf

Download (2MB)

Abstract

Sekolah merupakan tempat yang ideal untuk penyelenggaraan pendidikan dan mengembangkan potensi anak . Di sekolah, anak tidak hanya dapat mengembangkan potensi kognitif yang dimiliki, anak juga akan belajar untuk mengembangkan kemampuan psikososial, moral, dan emosionalnya. Tetapi sekolah juga dapat menjadi tempat timbulnya stressor-stressor yang dapat mengganggu perkembangan diri anak. Stresor tersebut antara lain berupa perilaku bullying di sekolah. Masih banyak guru dan orang tua yang menganggap bahwa adanya intimidasi dari kakak kelas kepada adik kelasnya dianggap sebagai hal yang biasa, demikian juga perlakuan kasar yang diterima anak dari temannya sering diabaikan karena akan berlalu seiring dengan waktu. Menurut Olweus (2007) perilaku bullying dipengaruhi oleh faktor; individu, keluarga, media massa, teman sebaya dan lingkungan sekolah. Oleh karena itu strategi dalam penanganan bullying memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua. (Astuti, 2005). Interaksi antara siswa-guru dan orang tua akan mempengaruhi perkembangan anak, termasuk perkembangan psikososial. Kasus kekerasan anak di lingkungan pendidikan sebagaimana yang terjadi saat ini merupakan bentuk bullying fisik maupun mental dan ini termasuk persoalan serius dan membahayakan, tidak hanya terhadap korban- tetapi juga pelaku dan saksi. Perilaku bullying memberikan dampak yang cukup serius pada perkembangan anak terutama perkembangan emosi dan psikososial, serta menimbulkan masalah lain seperti ketakutan dan trauma, serta gangguan akademik, pada kasus yang berat bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang fatal seperti bunuh diri. Pada tahun 2011 ada 48 pelaku bullying, 66 orang di tahun 2012, 63 di tahun 2013, 67 di tahun 2014, dan 93 di tahun 2015,(KPAI, 2016). KPAI menilai pilar penyelenggara perlindungan anak belum berfungsi secara baik, yakni pilar masyarakat dan pemerintah, disamping itu intervensi pencegahan perilaku bullying sudah banyak dibuat baik oleh instansi-instansi pemerintah, maupun instansi diluar pemerintah yang sangat peduli pada perlindungan hak anak, dalam bentuk buku saku maupun artikel yang mudah di akses. Akan tetapi informasi itu hanya sekedar tayangan, karena kasus bullying terus meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Nani Avianti dan Sri Kusmiati (2018) membuktikan bahwa bahwa pendidikan pencegahan bullying melalui diskusi kelompok kecil dengan menggunakan modul, efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa SD di Kota Bandung. Metode yang dilaksanakan meliputi pre test 1 kali, pendidikan mengenai konsep pencegahan bullying dilaksanakan 1 x/minggu selama 5 kali berturut-turut pada siswa SDN Lugina Sari dan SDN Sirnamanah kelas 5, post test 1 kali. Hasil setelah dilakukan edukasi selama 10 kali kegiatan di masing2 mitra didapatkan peningkatan Pengetahuan dan Sikap para siswa SD dalam Pencegahan Bullying dan para siswa mampu mengaplikasikannya di lingkungan sekolah atau di tempat lainnya

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 610 Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan
Divisions: Jurusan Keperawatan Bandung > D IV
Depositing User: Mrs Lasya Noerlaeli
Date Deposited: 22 Dec 2021 05:24
Last Modified: 22 Dec 2021 05:24
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/3964

Actions (login required)

View Item View Item