LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM) PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM DETEKSI DINI STUNTING DAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA BALITA DI KELURAHAN SUKABUNGAH BANDUNG

Rokhayati, Ai and Tursini, Yati LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM) PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM DETEKSI DINI STUNTING DAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA BALITA DI KELURAHAN SUKABUNGAH BANDUNG. Project Report. Poltekkes Kemenkes Bandung, Bandung. (Submitted)

[img] Text
Laporan PENGMAS DESEMBER 2020 (Fix).pdf

Download (3MB)

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis berulang yang ditunjukan dengan nilai standar deviasi (SD) unit z (Z-Score) tinggi badan menurut umur (TB/U) < -2 SD ≥ -3 SD. Malnutrisi didefinisikan pertumbuhan linier yang tidak mencapai rata-rata pertumbuhan untuk kelompok umur dan jenis kelamin tertentu (WHO, 2010). Stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah diukur panjang atau tinggi badannya lalu dibandingkan dengan standar World Health Oragnization (WHO) dan hasilnya berada di bawah normal (Kemenkes R.I., 2016). Merujuk pada hasil evaluasi melalui pre-test dan post test serta wawancara terlihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan para kader kesehatan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan/Pendidikan Kesehatan. Sebelum dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuannya di evaluasi melalui pretest hasinya sebagai berikut : Mitra 1 : Lebih dari setengah kader kesehatan memiliki tingkat pengetahuan pada kategori kurang 8 orang (33.33%) katagori cukup 5 orang, sedangkan katagori baik 2 orang (13,33) Mitra 2 adalah sebagai berikut : kurang dari setengah kader kesehatan 5 orang memiliki tingkat pengetahuan pada kategori kurang (26.66%) lebih dari setengah kader kesehatan 9 orang memiliki pengetahuan cukup (26.,66%) katagori baik hanya 1 orang (6,66%).Setelah diberikan Penyuluhan (penkes) dilakukan pengukuran melalui post-test hasilnya sebagai berikut : Kelompok Mitra 1 sebagai berikut : Kurang dari setengah 5 orang katagori cukup (33.33%) ,lebih dari setengah kader kesehatan 10 orang katagori baik (66,67% ) Kelompok Mitra 2 kurang dari setengah kader kesehatan 6 orang katagori cukup ( 40%) Lebih dari setengah rkader kesehatan 9 orang katagori baik ( 60%). Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan secara virtual yang telah dilaksanakan kurang efektif dikarenakan tidak semua kader bisa menggunakan alat teknologi untuk bisa berkomunikasi Misalnya menggunakan gmeet atau zoom meeting,hanya mampu menggunakan video call melaui Hp tapi walaupun kondisi seperti ini dalam meningkatkan pengetahuan para kader kesehatan mengenai deteksi dini stunting serta stimulasi tumbuh kembang pada anak para kader posyandu begitu semangat untuk mendapatkan pengetahuan , akan tetapi untuk aspek psikomotor tidak bisa kami laksanakan sehubungan tidak diizinkan untuk dilaksanakannya kegiatan posyandu selama pandemi covid 19 masih ada (belom dikatakan berakhir ) jadi kami tidak dapat memberikan hasil nilai mengenai psikomotor para kader posyandu tentang deteksi dini stunting dan tumbuh kembang anak karena harus dilaksanakan secara langsung pada saat kegiatan posyandu.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 613.6 Topik-topik Khusus tentang Kesehatan dan Keselamatan
600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 614 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Divisions: Jurusan Keperawatan Bandung > D III
Depositing User: Mrs. Ai Rokhayati
Date Deposited: 12 Apr 2023 06:24
Last Modified: 12 Apr 2023 06:24
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/3930

Actions (login required)

View Item View Item