LAPORAN AKHIR PENELITIAN KERJASAMA DALAM NEGERI : EFEKTIFITAS ALAT UKUR URINE MANDIRI UNTUK MENGUKUR UROFLOMETRI PADA PASIEN STRIKTUR URETRA

Hapsari Retno Agustiyowati, Tri and Diah KD, Sansri and Taryudi, Taryudi (2019) LAPORAN AKHIR PENELITIAN KERJASAMA DALAM NEGERI : EFEKTIFITAS ALAT UKUR URINE MANDIRI UNTUK MENGUKUR UROFLOMETRI PADA PASIEN STRIKTUR URETRA. Technical Report. Poltekkes Kemenkes Bandung. (Unpublished)

[img] Text
laporan ahir tri hapsari 2019.pdf

Download (789kB)

Abstract

Striktur uretra merupakan penyempitan lumen uretra akibat adanya jaringan parut , striktur uretra umumnya adalah karena cedera uretral. Penyempitan lumen uretra karena jaringan parut dapat dihindari dengan dilakukannya buginase secara rutin setelah pasien sembuh dari cedera ataupun sembuh dari stritur uretra. Buginase dilakukan apabila pemeriksaan uroflometri kurang dari 15 ml/detik. Keterlambatan dalam melaksanakan buginase menimbulkan kesulitan dan permasalahan tersendiri dalam upaya melebarkan lumen uretra yang menimbulkan ketidaklancaran haluaran urine. Pemeriksaan uroflometri biasa dilakukan di laboratorium klinik, yang tentunya memerlukan waktu, biaya dan upaya tersendiri. Pemeriksaan uroflometri bisa dilakukan mandiri oleh pasien, apabila pasien bisa melakukan pengukuran uroflometri yang sederhana, murah dan mudah mengoperasionalkannya. Hal ini tentunya akan dilaksanakan pasien apabila pasien memiliki kemampuan melakukan pengukuran uroflometri, menggunakan alat ukur urine mandiri setelah terjadi cedera uretral ataupun setelah sembuh dari striktur uretra, serta. Penelitian ini mempunyai maksud untuk menciptakan uroflometri mandiri, dengan menggunakan alat ukur urine mandiri. Pengukuran uroflometri agar bisa diketahui haluaran urine per detik dimaksud untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya striktur uretra. Penelitian ini adalah penelitian cross over untuk melihat perbedaan pengukuran uroflometri menggunakan alat ukur urine mandiri dibandingkan dengan uroflometri di klinik urologi. Metode sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah 32 orang responden. Pengukuran uroflometri dilakukan sebanyak 2 kali, pertama kali pengukuran uroflometri menggunakan alat ukur urine mandiri, dan yang kedua pemeriksaan peak flow rate uroflometri ke klinik urologi. Data di uji menggunakan uji beda, membandingkan antara uroflometri dengan alat ukur urine mandiri dengan hasil uroflometri di klinik urologi. Hasil pengukuran rata-rata jumlah urine perdetik menggunakan alat ukur urine mandiri adalah 22.22 ml/detik, rata-rata peak flow rate menggunakan uroflometri di klinik urologi adalah 23.97 ml/second, hal ini menunjukkan bahwa alat ukur urine mandiri tidak berbeda secara signifikan dengan uroflometri di poliklinik urologi dengan p value 0.411, yang menunjukkan Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan antara rata2 jumlah urine perdetik dengan rata-rata peak flow rate menggunakan uroflometri di poliklinik urologi. Alat ukur urine mandiri efektif untuk mengukur pancaran urine per detik.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 610 Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Jurusan Keperawatan Bandung > D IV
Depositing User: Mrs Lasya Nurlaeli
Date Deposited: 04 Nov 2021 02:50
Last Modified: 04 Nov 2021 03:31
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/3834

Actions (login required)

View Item View Item