Efektifitas Model Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Implementasi Dental Hygiene Care Berbasis Pendekatan Keluarga Di Puskesmas Sukajadi Kota Bandung

Deru, Marah Laut and Nining, Ningrum (2019) Efektifitas Model Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Implementasi Dental Hygiene Care Berbasis Pendekatan Keluarga Di Puskesmas Sukajadi Kota Bandung. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN POLITEKNIK KEMENKES BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI.

[img] Text
LAP DENTAL HYGIENE CARE.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (691kB)

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih tinggi bahkan cenderung meningkat seiring dengan masih rendahnya perilaku yang baik dari masyarakat terutama menyikat gigi serta kepedulian untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis. Hal tersebut dapat kita lihat dari hasil Riskesdas tahun 2013 dan 2018 yang menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi pagi maupun mandi sore, (76,6%). Perilaku menyikat gigi dengan benar setelah makan pagi dan sebelum tidur malam hanya 2,3 persen. Indeks DMF-T adalah 4,6. Sebanyak 15 provinsi memiliki prevalensi diatas prevalensi nasional. Indeks DMF-T lebih tinggi pada perempuan (5,0) dibanding laki-laki (4,1). Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut tahun 2015-2019 mencanangkan Indonesia Sehat Bebas Karies tahun 2030 (DMF-T anak 12 tahun ≤ 1) melalui upaya promotif dan preventif, aksesibilitas, kualitas, peran stakeholders. Program tersebut sejalan dengan Permenkes nomor 20 tahun 2016 tentang Izin dan Penyelenggaraan Pekerjaan Terapis Gigi dan Mulut yang menyatakan bahwa pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan tugas pokok terapis gigi dan mulut, dimana yansuhkesgilut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana, diikuti dalam kurun waktu tertentu, berkesinambungan, dibidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana untuk meningkatkan derajat kesgilut. Yasuhkesgilut merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang melalui peningkatan kesehatan gigi dan mulut seseorang. Yansuhkesgilut dikembangkan berdasarkan konsep Dental Hygiene Care yang mengedepankan upaya promotif dan prefentiv bagi klien (individu, keluarga, masyarakat) menuju tercapainya perubahan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya secara mandiri. Konsep ini sejalan dengan Permenkes nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan prefentif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar. Terapis gigi dan mulut yang bekerja di puskesmas belum dapat melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan sesuai dengan konsep dental hygiene care karena berbagai alasan, salah satunya adalah keterbatasan waktu pelayanan. Hal tersebut diungkapkan juga oleh terapis gigi dan mulut yang bekerja di Puskesmas Sukajadi Kota Bandung. Terapis gigi dan mulut lebih banyak menangani klien yang datang ke klinik gigi berdasarkan kasus yang di keluhkan atau dengan kata lain hanya menangani penyakit secara klinis, bukan pelayanan asuhan sebagaimana dimaksud dalam konsep dental hygiene care. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan pre dan post test. Populasi penelitian ini adalah kelompok keluarga (dasawisma) di wilayah kerja Puskesmas Sukajadi Kota Bandung, dengan pemilihan sampel secara purposive sebanyak 24 keluarga. Uji hipotesa menggunakan two tail t-tes dependent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata konseptualisasi dan pemecahan masalah anggota keluarga sebelum dilakukan intervensi adalah 0.35, sedangkan nilai rata-rata setelah intervensi adalah 0.74, dengan demikian terdapat peningkatan sebesar 0.40 (40%). Tanggung jawab terhadap kesehatan gigi dan mulut setiap anggota keluarga memiliki nilai rata-rata 0.52 untuk keterampilan 5 menyikat gigi sebelum intervensi dan 0.30 untuk komitmen/kepatuhan dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Setelah dilakukan intervensi askesgilut oleh kader terlatih didapatkan nilai rata-rata 0.85 untuk keterampilan menyikat gigi dan 0.54 untuk komitmen/kepatuhan dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Dengan demikan terdapat peningkatan sebesar 0.34 (34%) untuk keterampilan menyikat gigi anggota keluarga, namun hanya 0.25 (25%) peningkatan komitmen/kepatuhan dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Dengan rata-rata (mean) sebelum dan sesudah intervensi 0,39 serta 0,71 maka didapatkan t hitung senilai -99,69 atau absolut t hitung 99,69 yang artinya absolut t hitung lebih besar dari t tabel sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Asuhan kesehatan gigi dan mulut (dental hygiene care) berbasis UKBM dengan pendekatan keluarga. Dilihat dari ketercapaian tujuan dental hygiene care tersebut (peningkatan sebelum dan sesudah intervensi) maka pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan kader melalui pendekatan keluarga dapat dikatakan efektif.

Item Type: Article
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 610 - 619 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan > 617.601 Kesehatan Mulut dan Pencegahan Sakit Gigi
Divisions: Jurusan Keperawatan Gigi > D IV
Depositing User: Mr. Agus Suryana
Date Deposited: 19 Nov 2020 01:51
Last Modified: 27 Jul 2021 08:22
URI: http://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/1846

Actions (login required)

View Item View Item